Diabetes Adalah Penyakit Keturunan
Tetap terhubung dengan kami untuk Update info terbaru agenda-agenda PTM Kementerian Kesehatan Indonesia.
Penulis: Roy Ilman/ Camera Person KompasTV
JAKARTA, KOMPAS.TV - Buat kamu yang lahir di era '90an pasti sangat familiar dengan buah jamblang atau duwet atau juwet. Buah ini identik dengan warna ungu dan sulit dijumpai.
Ternyata, buah jamblang memiliki sejumlah manfaat yang jarang diketahui orang, lho!
Buah yang begitu murah karena banyak ditemukan pada masanya ini punya kandungan yang mahal.
Baca Juga: Ini Efek Minum Kopi Setelah atau Sebelum Minum Obat
Salah duanya dapat meringankan sakit diabetes dan penyakit jantung.
Ada dua jenis jamblang, yakni jamblang hitam dan jamblang putih. Jamblang hitam memang lebih tenar dibanding jamblang putih.
Namun soal rasa, jamblang putih memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jamblang hitam yang kecut dan asam. Meski berbeda warna, kandungan dan manfaat buat tersebut sama.
Rasa manis-segar pada jamblang putih yang matang dapat menjadi obat batuk, gangguan pencernaan.
Diketahui dari berbagai literasi, Tiongkok dan India juga menggunakan ramuan jus buah jamblang dengan madu untuk mengatur hormon, karena ramuan ini ampuh membuat limpa berfungsi dengan benar.
Baca Juga: Tampak Mirip, Begini Cara Bedakan Gejala Covid-19 dengan Pilek dan Flu Biasa
Bagi penderita penyakit jantung, bisa mencoba terapi konsumsi buah jamblang secara teratur. Buah jamblang juga sarat dengan kandungan asam ellagic (ellagitannins), anthocyanins, dan anthocyanidins yang berfungsi sebagai anti-inflamasi.
Senyawa tersebut berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah oksidasi kolesterol dan formasi plak yang memicu penyakit jantung.
Selain itu, buah jamblang merupakan sumber kalium. Buah jamblang sebanyak 100gr mengandung 55mg kalium dapat membantu mencegah hipertensi yang juga menjadi pemicu penyakit jantung.
Meskipun berukuran kecil, jamblang putih bisa dijadikan alternatif sumber kandungan gizi seperti vitamin A, vitamin B, kalsium, dan serat.
Biji buahnya pun dapat diolah menjadi obat bermanfaat bagi penderita diabetes.
Bahkan dalam sebuah studi yang diterbitkan The Complement Ther Med menunjukkan bahwa buah jamblang memiliki potensi yang signifikan sebagai bahan obat diabetes.
Studi lain menunjukkan bahwa biji buah jamblang bisa menurunkan kadar gula darah sebesar 30%. Manfaat buah ini dikaitkan dengan menurunkan risiko komplikasi akibat diabetes.
Baca Juga: Dokter: Happy Hypoxia Hanya Dialami Pasien Covid-19, Jangan Tunggu Sesak
1. Tumbuk 3 biji buah duwet hingga halus lalu campurkan 3 gelas air.
2. Didihkan lalu uapkan hingga tersisa satu gelas cairan.
3. Minum ramuan ini selagi masih hangat, kamu bisa mengonsumsinya dua kali sehari.
Bahkan, senyawa zat astringen jamblang hitam atau putih dapat menjadi penyembuh alami pereda sakit kepala.
#Jamblang #BuahJamblang
GDM atau diabetes gestasional merupakan kondisi yang memerlukan perhatian serius dalam perawatan kehamilan. Meskipun dapat menimbulkan kekhawatiran, dengan penanganan yang tepat, mayoritas wanita dengan GDM dapat menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat pula. Kunci utama dalam mengelola GDM adalah deteksi dini, pemantauan rutin, pola makan seimbang, aktivitas fisik yang sesuai, dan dukungan dari tim medis serta keluarga.
Penting untuk diingat bahwa GDM bukan hanya masalah selama kehamilan, tetapi juga memiliki implikasi jangka panjang. Wanita dengan riwayat GDM perlu melanjutkan gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin pasca melahirkan untuk mencegah atau menunda onset diabetes tipe 2. Dengan pendekatan yang komprehensif dan proaktif, dampak GDM dapat diminimalkan, memberikan hasil yang optimal bagi kesehatan ibu dan anak.
Seiring dengan perkembangan penelitian dan teknologi di bidang GDM, kita dapat berharap untuk peningkatan dalam metode diagnosis, pemantauan, dan penanganan yang lebih efektif di masa depan. Namun, peran aktif wanita hamil dalam mengelola kesehatannya sendiri tetap menjadi faktor kunci dalam keberhasilan penanganan GDM.
Akhirnya, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang GDM perlu terus ditingkatkan. Dengan pemahaman yang lebih baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi wanita hamil dengan GDM, memastikan mereka mendapatkan perawatan terbaik dan dukungan yang diperlukan sepanjang perjalanan kehamilan mereka.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 233 0 R/ViewerPreferences 234 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœí[KsÛȾ«Jÿaj/¤L3x R.§dK¶•µÖ[ɲ9�MÉA†&�Ò¿ßéîy@¬•ÁЇø@“óìéÇ×�±“÷«qÞ>=¹|qqÆÒ“7ãfÆ¢i3º8‹Ÿ=cÏÏ^°¥I ÿ¤¬KYQIÎdÎÉÖÓã£_ÿÄšã£çWÇG'/9ãœ]}<>âj`Ê8«D’Š‚UE�d’]-Ô Wï+6û¬Ve3ü%õ¯WÇGÿŒÎ⑈^ÇEô2Î#Ëè·(Ô|þs<âiô*åÑßã2:gjŒ=¿|«>ß�Bö^0½Âù?ÎßAÃoqü/võ×ã£sEæߎ�¾íPBˆ$—þ¡ð,úlØòDönu¢™„ìy~'ÝåÙ%r嚟ŸÇ£,zw�§È–Ó×,Víæî°<Ëê4©ÅyÆÎ/_0*'^9‘%…Tÿñ¤�¡IìÍ`ŠT$
Daftar keturunan Nuh (bahasa Inggris: Generations of Noah) juga disebut Tabel Bangsa-bangsa (bahasa Inggris: Table of Nations) Kejadian 10 (Kejadian 10:1–32) dengan salinan dalam 1 Tawarikh 1 (1 Tawarikh 1:1–27) pada Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen) merupakan suatu silsilah keturunan putra-putra Nuh serta penyebarannya ke berbagai tanah dan negeri setelah Air Bah, berfokus pada kelompok masyarakat utama pada zaman penulisan catatan tersebut. Istilah "bangsa-bangsa" merupakan terjemahan kata Ibrani "goy", yang kemudian pada tahun 400 M pada terjemahan Alkitab bahasa Latin, Vulgata ditulis sebagai "nationes"/"nationibus", selanjutnya menjadi "nations" dalam bahasa Inggris, tetapi tidak mempunyai konotasi politik yang sama dengan arti kata saat ini.[2]
Daftar yang terdiri dari 70 nama untuk pertama kalinya memperkenalkan sejumlah etonim dan toponim yang penting dalam geografi alkitabiah[3] seperti ketiga putra Nuh: Sem, Ham dan Yafet, yang menurunkan rumpun bangsa Semit, Hamit dan Yafetit, juga cucu-cucu Nuh tertentu yaitu Elam, Ashur, Aram, Kush, dan Kanaan, menurunkan bangsa Elam, Asyur, Aram, Kush dan Kanaan, juga keturunan berikutnya termasuk Eber (yang menurunkan "Ibrani"), raja-pemburu Nimrod, bangsa Filistin dan putra-putra Kanaan termasuk Het, Yebus dan Amorus, yang menurunkan bangsa Het, Yebus dan Amori.
Ketika Kekristenan mengambil alih dunia Romawi, berkembanglah ide bahwa semua penduduk dunia diturunkan dari Nuh. Namun identifikasi tradisi Yahudi Helenistik mengenai leluhur berbagai bangsa, yang sebenarnya lebih terkonsentrasi pada dunia Laut Tengah dan Timur Dekat, menjadi terentang meluas. Bangsa-bangsa di utara yang berperan penting pada zaman Romawi Akhir dan dunia abad pertengahan, seperti orang Kelt, Slavia, Jerman dan Nors tidak tercakup, demikian pula bangsa-bangsa lainnya. Berbagai pengaturan telah diusulkan oleh para sarjana, misalnya bangsa Skithia, yang termasuk ke dalam tradisi, dianggap sebagai leluhur sebagian besar Eropa Utara.[4]
Menurut Joseph Blenkinsopp, adanya 70 nama pada daftar ini secara simbolis menunjukkan kesatuan ras manusia, terkoresponden dengan 70 keturunan Israel yang pindah ke Mesir bersama Yakub pada Kejadian 46 (Kejadian 46:27) dan 70 tua-tua Israel yang bertemu dengan Allah bersama-sama Musa dalam upacara perjanjian pada Keluaran 24 (Keluaran 24:1–9).
Kejadian 1–11 disusun dari lima pernyataan toledot atau "silsilah" (" Inilah keturunan..."), di mana "keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh" adalah yang keempat. Peristiwa-peristiwa sebelum kisah "Air Bah", "toledot" utama, berhubungan dengan kisah sesudahnya: dunia setelah Air Bah merupakan suatu penciptaan baru yang berkaitan dengan kisah penciptaan mula-mula, karena sebagaimana Adam, Nuh mempunyai tiga putra yang akan memenuhi dunia. Keterkaitan itu berlanjut lebih jauh: ada 70 nama dalam daftar, terkait dengan 70 orang keturunan Israel yang pindah ke Mesir di akhir Kitab Kejadian dan 70 tua-tua Israel yang naik ke atas gunung Sinai untuk bertemu dengan Allah dalam Kitab Keluaran. Kekuatan simbolis angka-angka ini mendasari cara pengaturan nama-nama dalam kelompok tujuh, menunjukkan bahwa daftar itu mengandung makna simbolik obligasi moral universal.
Struktur daftar ini pada Kejadian 10 adalah:
Keseluruhan prinsip yang mengatur berbagai bangsa dalam daftar ini sukar dicerna: dimaksudkan untuk menggambarkan seluruh umat manusia, tetapi terbatas pada wilayah di selatan tanah Mesir, negeri-negeri Mesopotamia, Anatolia dan Yunani Ionia, lagi pula "Putra-putra Nuh" tidak diorganisir secara geografis, bahasa maupun kelompok etnis di dalam daerah-daerah ini. Daftar ini nyatanya memuat sejumlah kesulitan: misalnya nama Syeba dan Hawilah dicatat dua kali, pertama sebagai keturunan Kush bin Ham (ayat 7), dan kemudian sebagai putra-putra Yoktan, cicit Sem, dan bilamana keturunan Kush adalah penduduk Afrika pada ayat 6–7, keturunan Yoktan adalah penduduk Mesopotamia pada ayat 10–14.
Penyusunan Kejadian 1–11 tidak dapat ditetapkan secara tepat, meskipun tampaknya pada mulanya ada inti kisah yang pendek yang kembudian dikembangkan dengan data tambahan. Sebagian daftar mungkin diturunkan pada abad ke-10 SM, sementara bagian lain rupanya dari abad ke-7 dan revisi para imam pada abad ke-5. Kombinasi dari pandangan dunia, mitos dan silsilah tersebut dianggap berkaitan dengan tulisan sejarawan Yunani Hekataios dari Miletos, yang aktif sekitar tahun 520 SM.
Sumber: Kejadian 10:2–5 Keturunan Yafet ialah
Keturunan Gomer ialah
Keturunan Yawan ialah
Sumber: Kejadian 10:6–20 Keturunan Ham ialah
Anak-anak Raema ialah
Kush memperanakkan Nimrod.
Misraim memperanakkan
Daerah orang Kanaan adalah dari Sidon ke arah Gerar sampai ke Gaza, ke arah Sodom, Gomora, Adma dan Zeboim sampai ke Lasa.
Sumber: Kejadian 10:21–31 Keturunan Sem ialah
itulah semuanya keturunan Yoktan.
Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan di sebelah timur.
Pasal 1 Tawarikh 1 memasukkan suatu versi Tabel Bangsa-bangsa dari Kitab Kejadian, tetapi disunting untuk memperjelas bahwa tujuannya adalah mencatat sejarah bangsa Israel. Hal ini dilakukan dengan berfokus pada cabang keturunan Abraham, dan tidak memuat ulang Kejadian 10:9–14, yaitu bagian mengenai Nimrod bin Kush, yang terkait dengan sejumlah kota di Mesopotamia, sehingga tidak memperlihatkan kaitan Kush dengan Mesopotamia.
Tabel Bangsa-bangsa dikembangkan lebih detail pada pasal 8–9 Kitab Yobel, yang kadang-kadang dikenal sebagai "Kitab Kejadian yang lebih kecil" ("Lesser Genesis"), suatu karya dari zaman awal periode Bait Kedua. Kitab Yobel dianggap sebagai Pseudepigrapha oleh sebagian besar orang Kristen dan sekte-sekte Yahudi tetapi dipandang berguna oleh sejumlah Bapa Gereja. Pembagian keturunan-keturunan di seluruh dunia dianggap dipengaruhi kuat oleh "Peta dunia Ionian" ("Ionian world map") yang digambarkan dalam Histories karya Herodotus, dan perlakuan yang aneh terhadap Kanaan dan Madai dianggap sebagai "propaganda untuk ekspansi teritorial negara Hasmonean".[16]
Alkitab Ibrani diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani di Alexandria atas permintaan Ptolemaios II, yang memerintah Mesir pada tahun 285–246 SM. Versi Tabel Bangsa-bangsa serupa dengan teks Ibrani, tetapi dengan perbedaan berikut:
Kisah Air Bah memuat bagaimana Nuh dan ketiga putranya Sem, Ham, dan Yafet, bersama-sama dengan istri-istri mereka, diselamatkan dari air bah untuk kembali menghuni dan memenuhi dunia.
Sejarawan Yahudi-Romawi abad ke-1 Masehi, Flavius Yosefus, dalam tulisannya Antiquitates Iudaicae Buku 1, pasal 6, termasuk salah satu orang pertama di antara banyak orang yang mencoba mencocokkan kelompok etnis yang dikenal pada zaman itu dengan nama-nama yang terdaftar pada Kejadian 10. Pencocokan yang dibuatnya menjadi dasar bagi banyak pengarang di kemudian hari, yaitu:[26]
Hippolitus dari Roma, dalam karyanya Diamerismos (~234, terlestarikan dalam berbagai salinan bahasa Latin dan Yunani),[27] membuat upaya lain untuk mencocokkan kelompok etnis dengan nama-nama pada Kejadian 10. Ada dugaan bahwa ada pengaruh dari Kitab Yobel.[28]
Perbedaan dengan versi Yosefus adalah:
Chronography of 354, Panarion karya Epiphanius of Salamis (~375), Chronicon Paschale (~627), History of Albania karya sejarawan Georgia, Movses Kaghankatvatsi (abad ke-7), dan Synopsis of Histories karya John Skylitzes (~1057) mengikuti identifikasi Hippolitus.
Hieronimus (Jerome), menulis pada ~tahun 390, memberikan perbaikan identifikasi versi Yosefus dalam karyanya Hebrew Questions on Genesis. Daftarnya hampir serupa dengan susunan Yosefus, dengan sejumlah perbedaan berikut:
Sarjana Isidorus dari Sevilla, dalam karyanya Etymologiae (~600), mengulangi semua identifikasi Jerome, tetapi dengan perubahan-perubahan kecil berikut:[29]
Identifikasi Isidorus untuk putra-putra Yafet diulangi dalam Historia Brittonum yang dianggap ditulis oleh Nennius dan juga menjadi dasar bagi berbagai tulisan sarjana abad pertengahan, tetap demikian sampai Zaman Penemuan memunculkan teori-teori baru, seperti yang diutarakan oleh Benito Arias Montano (1571), yang mengusulkan pengkaitan Meshech dengan Moskow, dan Ofir dengan Peru.
Pada terjemahan Alkitab bahasa Yunani, Septuaginta (LXX), teks Kitab Kejadian memuat satu tambahan putra Yafet, "Elisa", di antara Yawan dan Tubal; tetapi, karena nama ini tidak dijumpai pada sumber kuno lainnya, mauapun dalam Kitab 1 Tawarikh, hampir secara universal dianggap duplikat Elisa, putra Yawan. Kehadiran Elisa dan Kainan putra Arpakhsad (lihat di bawah) dalam Alkitab bahasa Yunani merujuk pada penomoran tradisional di kalangan orang Kristen mula-mula yang menghitung 72 nama, bukannya 70 nama yang didapati pada sumber-sumber Yahudi dan Kristen Barat.
Pada awal abad ke-9 ahli gramatika Yahudi, Judah ibn Quraysh, melihat hubungan antara bahasa Semitik dan Kushit; ahli linguistik modern menggolongkannya ke dalam dua keluarga (family), bersama dengan kelompok bahasa Mesir, Berber, Chadic, dan Omotic ke dalam keluarga bahasa Afro-Asiatik yang lebih besar. Lagi pula, bahasa-bahasa di selatan setengah Afrika sekarang dipandang termasuk beberapa keluarga tersendiri yang independen dari kelompok Afro-Asiatik. Sejumlah teori Hamitik yang sekarang sudah ditinggalkan telah dianggap sebagai rasis; terutama teori yang diusulkan pada abad ke-19 oleh Speke, bahwa orang Tutsi dianggap keturunan Ham dan karenanya "superioer secara inheren" (inherently superior).[49]
Seorang imam Yesuit dari abad ke-17, Athanasius Kircher, mengira bahwa orang Tionghoa diturunkan dari Ham melalui orang Mesir.
Putra-putra Nuh tidak disebutkan nama-namanya dalam Qur'an, melainkan hanya dicatat bahwa salah satu putranya termasuk orang-orang yang tidak mengikuti Nuh, bukan tergolong orang percaya, sehingga tenggelam dalam air bah. Juga Qur'an mengindikasikan bencana besar, cukup untuk menghancurkan orang-orang pada zaman Nuh, tetapi menyelamatkan Nuh dan keturunannya.[55]
Daniel A. Machiela (2009). "A Comparative Commentary on the Earths Division". The Dead Sea Genesis Apocryphon: A New Text and Translation With Introduction and Special Treatment of Columns 13–17. BRILL. ISBN 9789004168145.
Jacques T. A. G. M. Ruiten (2000). Primaeval History Interpreted: The Rewriting of Genesis 1–11 in the Book of Jubilees. BRILL. ISBN 9789004116580.
Dokter Dara Deanita yang merupakan dokter umum dari Primaya Hospital Bekasi menjelaskan mengenai ragam diabetes mellitus dengan mengkalsifikasikannya menjadi:
Gejala diabetes mellitus
Dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu:
Untuk itu Dokter Dara Deanita menghimbau kepada para penderita diabetes untuk melakukan pengelolaan diabetes miletus:
Primaya Hospital Bekasi sangat peduli terhadap kasus Diabetes Mellitus, para dokter spesialis penyakit dalam dan dokter umum Primaya Hospital terus mengampanyekan untuk para penderita Diabetes Mellitus agar selalu menjaga pola hidup sehat dan rutin kontrol kesehatan di Primaya Hospital.
Untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan mendapat informasi paket-paket Medical Check Up, Anda dapat menghubungi Customer Care Primaya Hospital Bekasi Barat di 021 886 8888. Semoga bermanfaat.
Ilustrasi gambar oleh wei tang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 842.04] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœ¥Y[oÛÆ~7àÿ°�Ta¯¸7. ”¤ Üž)â¢i(K¶J”*‘ç ÿþÌÌ.¯"©ô°ÍåÎì\¾¹-—«S™=§O%ûþûåª,Ó§×í†}^>Ž-¿·Ë�éKV¤ev(~ø�½y÷–½y¼½Yþ$˜<ÔìñùöF°~3¡æ±d6‰¸’ìq{²Øüþ“e/g|z{ó9°‹¿ØãÏ·7?#dÖ�‹�+Ý%ÿ°‰½B(®á¨Xò8ÙË~üõ-cË�¨Ö¯oÞ±°'½dBöD—‰âJ1+,בç÷fq/ƒÕöð0!„R °èÍ !:B4'›�G‚E6á‰çñˆ?|øyµPÁï«…>°Å½ >.„~ÿou°úe5w�9HYÅCÕ;hVXµüWZ¼° ÛÜ?¼[Œ0ô>ˆ´ärÌ_õ€N¤<ÉŸedÆ)}Áˆ,¶‹{|Msü“•luB—[ü}‚×û¸¥¥ìyq.³?ð 1Y‘þ\ÌI�y7ŽyhúRͪf¯Z]I®bf"ËCÛ1˜ìÝv Ad ° ²s†XaT=%;°÷§ã—t—2POzõ&`.c‹±Ñ;q*. Ëšé½úÆSú.Rà Ör1#éŒÚÅ ‘wq|]È0Há)ÏJRœªZ9¡»áO†k2Ž[4Ñ <®½ÃÁnô. Àïð@¬WàtO�\6øk—¾¢½üæó@²¯ÒÎÒq(œÔ‘Hw×iÛºÈÃ6�ÚÓ—ta‚M6™=Bðm�c#%°K¼(ûuµÃëW·HïIaüÇ/”¤pç¬ØœûŸl�N‡báì|‚%:ʼ*éI8#”Û]‡_Ž»wÎ.H”Dþ\ô@úŠ²¢#_®(¨æ¦V�x ”Âùõ0Ei®ú¤§í™‘)²4O!Zî£óô…ÆäÜã‚j½fÅËK:Ed$�LŸhJCi�“þÞK—©²^œØd‹#.à?è)‚}ƒŸâKŠàÁ�»Cžž ú!å=Û€« ¢†½ÛЈ}H×|£#žÔ™!(¶×¥‡QxÎQƒ�Ãý1-Ý2>åçòD«2(Ó3:LÅ>¢Ûd�9ÞhäôêPf´êà7y@mP�œÄÖítú«ª� ®Å� ×µÓöÛ3QxÒ¡¨ÉT#š%f©mÙ‰ÒYíU"xl:Ž÷ZfNJø‹Ø`^�‡�£ˆ 4%*�Bãªy-ÕÔ¶pJŽDóp@DCÁÇ* IÑ×áÃ\™JÆj{h�úÂûª˜mÃ1^`T�ôyÍ·’£½¤Š¸±}.ªsjy–w³\ÇGk¬ÿÿ@65Ñ é�É Û¼X‹ÓUÐ�é@Tdg¬Ò—bפP�;}¬ÍľÄNßS¨VǪ®xQ”´ÑD�Õ`O7�ÍÉ3Þº ‚"%»Øé$*“>En›Þ÷GR`Óï·elë²fÔfM¶Ædÿ¬x¯|VØhЂ]„ª2ÐkR#hÂ.bUÌò¶cŽ1 W¦Ïî"Š/Yým£‚àˆzmãê#åAáëh]CqÅ¥ñº~"»ÆŲ óÞA®ù‚~šlœ•áBôi _uu/(e÷ê4ˆu¬Kç©Z7pÉÞï (TyYQÛ»ÂY¦Õ±*®å÷0ÁÉÅIò\€>(P™‹G�9|Šã‘"'=X~S �6$ëAËef‹À%F³³%ù{ì®K†óX’1ôÚ¶oŸœ„¬“ªO©í”¡ÙD�ÔÚBï.�[_7N¤�‡¤�ëvhu¬·‡óö<¯ÐX�ð.–±À‘¹ÓuNÎ,:Ä™àLéd»Ïr\¢¶Q ºRܸ&@ ôMâ¢8 pè°î°^kp·�ì¼2ã÷–[ÑWÆu6iVÔVE±†� Ì {‡Ù’œBØͦG©®¥GÆ]±þG –ceË_‰õØ}ˆÍ•„èÝo^××{�Rjb½ÚÌò»åÆ}ÙcèÄO\6éäßX´Ì¦ÝpƹÒe«ÊíràoýgÁ}[q�.ë0¢d»Ér‚.5¥Ž#MU�äcўؓ�rô¥ˆ½\ì6ôÂQdÞ)cÕ¯ö„ŒÚ+4„mÿ2ãŽuîöXÉÏUÎ@$Õ©©�Dì:yJÁ,'SŠ¦`à¬uÆ%Ø]0bhÂ=k$I¯GE|-*tD%X*Áí0,„™å�ÌcY[ƒaß±à·Dˆ ¯^³ÙùŠ$æQí™_°§‚¡‹ò±±„X15fß'ú†vðªÚW{ŸaMÒ¯÷n„†S¨’g7¾›nd´éÙ†jã«MŽ4‘èÐxüO”~i¹‰Aw�á\» -þDÍúTà TºOE›¶2ÔC§ª«öS®yu Ãj7y£"©êvNø,Ó¼ÌþÝ4¸È;ž³s–ßM¶g›í—éV.Ák�ÞެȆÃG¯ º&í‘@ÚØuïP@íïÉhLIéâÙ-ç»´‚½¸tÎS'hcaJÈTÖ §=Z4kž~ÍÍZqíù|šô-Þ¢uwë1y Þù¥`]_7]e]ì[7W9Ò;]ß°úÛÕš½;vù‡òPNYPÓ½tWŸûIcü\ÒÝJŒ›€kl‚‡�¨GŸpÐÌ�š Ë}—æš…áõ÷¯u–ž±8š8„˜„~<£LSAyñ+½;[?Öâúº½{ÞQªƒ³úFÆ]_ÜÅ.—Ü/9G·µª(+º_UbœçÞÅF–×=1�NeºF”˳&ˆc.;`¯±Ì{‰`Äo ÖOôT\½æø²¶üB·3ŸJ׎¯î‚ù"÷É&w£-:wå2ªmž�]'êJvs§ù¼±K÷�DÖ!³Þ6“ÖñbƼ,}õ@ ðÛ¬N$~K±qˆ)‚GqvÚÞÞ<w{ó÷í ,…1é*QEÜŸD°_sÙ(¼|ا/[¨ïì·±óêžýowZK>[<ð�ïXQ�‡ã_—Cì!bh°Ã¸ýºÜ‘Q ê¦]…õU˜ÿU¨|WÛE"m#<)b4K_Y=©¬n•íÒ:¾Žç·èª$™€µy"»ªÚ¾ªÿ÷)Þ9\œ2fÐÿ'–þè endstream endobj 5 0 obj <> endobj 6 0 obj <> endobj 7 0 obj <> endobj 8 0 obj <> endobj 9 0 obj <> endobj 10 0 obj <> endobj 11 0 obj <> endobj 12 0 obj <> stream xœíÁ1  õOm_ x Uì endstream endobj 13 0 obj <> stream xœíÁ1  õOm/ ~¤ endstream endobj 14 0 obj <> stream xœíÁ� à ùS_á U ¯G¸ endstream endobj 15 0 obj <> stream xœíÁ  ÷Om7 €Wè endstream endobj 16 0 obj <>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 842.04] /Contents 17 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 3>> endobj 17 0 obj <> stream xœ•Z[oÛ¸~/Ðÿ GHñ&ŠÀb�n»ÝÓƒ-,òÖ샫¶"ß`Ig±ÿþÌ)Y´)9A�4¢¨áÜç›a>�ÚêgñÒF¿üòð©m‹—M¹Š~<<Ž?<ý{,‹uµ/Úê°ÿõ×è·/Ÿ£ßž>~xøÊ"Æ’TFO??~`Q ÿX¤R™ä<Ò&K�žv?¤ÑüññÃ�8_ü=ý÷ã‡ßá{¤1|ÅÒDÈñW?âhb/c"‘pBΓ<ì�~ÿþ9ŠQšïŸ¿}‰Ò‡?‹ý:Š«Õý·/O1î±Ï¸NTi¦Q K|Wî«6¹à¿Í/…gJ'Äॹ!FF›¼½,pÈ%ƒ™&éÇN¡Ebü�S[ó4É.È7U¹�÷<ÏãU Ïûõ‚¥ôf¿¸71½2q½-ºUUÛ¸hx\íÛŽˆñ«Ó®j:»rWmñMUWøŸ£�oiáT,t¼wË+\§• Ñ5ñ¿>â`=)¼µdfÒ„÷í§ö qµ÷pZˆxWláT–™øˆ'3n¡)à=>·¸ Y\5 ¯Œ+`VÅzsç^¶å†>Ó1)éT¢„#b©ª»›FH°‹ðlIYÄRíÈŒxœ còDjŸYôZlQ£#¶Häïrq¯âSõÐuÕ|¼y\oƒŒ£sÙãHu4ó•h‚:Lì›/‹{M\Z«“ýá xÈ’<ì°¥Oð%||ÏãÁQÑ&è_è^Vb®÷±¼7öHäŸa%Of|Om‰bœª)ÅH)Áü�í¡�Ú¹"Íüí÷“{u’ò ijÖ‹ü¦Ý„BR–úØÛJH¯ªeÑÚ˜§Þû¹:nº…‰wnÞ6Ûò†:4õdm×T šY¨4þ¶'bó&[n�R=&eÉ¼è« œ‚±>3€1o –êD˜Þ!‘‡q05eÓ‹,®
Ragam Diabetes Mellitus berdasarkan ketergantungan terhadap insulin
Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa. Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal. Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun adalah penggantian insulin. Tanpa insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen. Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan hormon resistin yang tinggi, peningkatan laju metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesis pada hati, penurunan laju reaksi oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati. Diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat munculnya dengan mengembangkan Pola Hidup Sehat:
Ragam Diabetes Mellitus: Diabetes Kehamilan (GDM)
Diabetes melitus gestasional (GDM) adalah diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang setelah melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan. Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Risiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular.
Dokter Dara Deanita selaku dokter umum Primaya Hospital Bekasi juga menjelaskan faktor risiko terkena diabetes antara lain: